The Doctor ingin membayar kegagalannya naik podium di Motogp austin lalu di seri Argentina. Ini adalah pertamakalinya Argentina menggelar Grand Prix Motor sejak 1999. Venue yang digunakan untuk seri Argentina sebelum 1999 pun berbeda dengan venue yang digunakan saat ini. Pada periode 1961-1999, seri Argentina digelar di Autodromo Juan y Oscar Galves, Buenos Aires, sementara seri Argentina 2014 digelar di Autodromo Termas de Rio Hondo.

Marquez Membuat Lorenzo Mimpi Buruk. Jorge Lorenzo, joki Movistar Yamaha itu bagaikan mengalami mimpi buruk. Banyak alibi sempat dikemukakan Lorenzo sendiri. Tapi legenda hidup Kevin Schwantz punya versi sendiri menyoal ada apa dengan Lorenzo. Di seri pembuka GP Qatar, jawara musim 2010 dan 2012 itu mengalami crash dan gagal merampungkan lomba. Adapun di seri Austin, blunder Lorenzo lebih janggal lagi. Melakoni jump start, Lorenzo berdalih ada serangga yang menyelinap masuk ke dalam helmnya.Namun beda lagi menurut penuturan Schwantz. Buat mantan rider era 80an sampai 90an itu, problemnya ada pada pikiran Lorenzo sendiri. Pikiran yang dirasuki rival yuniornya di tim Repsol Honda, Marc Márquez.

Jorge Lorenzo belum juga bisa menunjukkan performa menjanjikan pada balapan MotoGP musim ini. Dari dua seri yang sudah dilangsungkan, pembalap Movistar Yamaha itu gagal melaju ke podium juara. Performa Lorenzo bahkan dinilai terjun bebas pada musim ini. Serangkaian kesalahan terus saja dilakukan pembalap yang berulang kali datang ke Indonesia tersebut. Setelah kecelakaan di Qatar, Lorenzo juga melakukan blunder di seri Austin. Saat itu, Lorenzo melakukan jump start. Di akhir balapan, Lorenzo pun harus puas finish di posisi kesebelas. Hal itulah yang membuat Yamaha mendesak Lorenzo untuk segera on fire.